Kalian kenal dengan sosok Uwais Al-Qarni? ia adalah pemuda mulia yang hidup di zaman Rasulullah. Di sini aku akan menceritakan sedikit kisah beliau yang sikap dan kebaikannya perlu patut kita contoh.
Uwais Al-Qarni atau nama lengkapnya Uwais bin ‘Amir Al Qarni Al Murobi adalah sosok pemuda yang berasal dari Yaman tepatnya ada di wilayah Qarn. Bapaknya sudah meninggal, dan hanya menyisakan ibunya yang sudah sakit-sakitan dan lumpuh.
Berbakti kepada Ibunya
Pada suatu ketika, ibunya mengatakan kepada Uwais bahwa ia dan ibunya kemungkinan tidak akan bisa bersama lagi dan meminta kepada anaknya agar ia bisa menunaikan ibadah haji. Uwais bingung karena tidak ada kendaraan unta dan biaya yang cukup untuk membeli unta. Maka, ia memutuskan akan memenuhi permintaan ibunya dalam menunaikan ibadah dengan cara menggendongnya.
Keinginan untuk Bertemu Rasulullah
Uwais ingin sekali bertemu dengan baginda Rasulullah. Ia meminta izin untuk pergi ke Madinah untuk menemui baginda Rasulullah. Ibunya yang sedang tidak sehat merestui pertemuannya dengan Rasulullah asalkan, ia segera kembali setelah bertemu dengannya. Namun, ketika sudah sampai di sana ternyata Rasulullah sedang terlibat peperangan (yang kita kenal dengan Perang Tabuk). Al hasil, ia menitip salam kepada istri beliau, Aisyah RA, sebelum akhirnya dia segera kembali ke Yaman sesuai pesan ibunya.
Cerita Nabi terhadap Sahabatnya tentang Uwais Al-Qarni.
Selepas Rasulullah balik dari Perang Tabuk, beliau diberitahu oleh istrinya Aisyah RA tentang kedatangan sosok pemuda dari Yaman. Nabi kemudian menjelaskan kepada sahabat dan istrinya bahwa sosok itu adalah seorang yang mulia dan sangat berbakti terhadap orangtuanya. Ia juga dinantikan oleh para penduduk langit. Rasulullah juga menyarankan kepada sahabatnya Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk segera menemuinya agar dimintakan doa ampunan kepada Allah SWT.
Pertemuannya dengan Umar bin Khattab
Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib akhirnya dapat menemukan Uwais selepas dari wafatnya baginda Rasulullah. Umar bertanya padanya mengenai siapa dirinya. Setelah memastikan itu benar. Umar memberitahu bahwa Rasulullah pernah bersabda tentang kemuliaan dirinya. Umar meminta Uwais untuk memohon ampunan kepada Allah SWT untuknya.
Setelah memberikan doa terhadap Umar. Ia ingin segera melanjutkan perjalanannya ke Kufah, tapi ditahan oleh Umar dan menawarinya bantuan untuk menulis surat kepada pemimpin di sana agar dia bisa membantunya. Namun, Uwais menolak dan memberitahukan kepada Umar bahwa dia lebih suka menjadi orang lemah (miskin).
Itulah kisah dari kehidupan dan perjalanan Uwais Al-Qarni. Semoga dengan kisah ini bisa menjadikan para reader untuk mencontoh sikap terpuji dari beliau. Aamiin.
sumber: Cahaya Islam, NU Online, Bincang Syariah
Satu komentar di “Uwais Al-Qarni: Kisah Pemuda yang Disegani Penduduk Langit”